Sunday, September 16, 2012

Semarang, wisata budaya dan sejarah

Kenapa Semarang? Karena disini, para backpackers ditawarkan berbagai macam wisata, selain wisata kuliner, Semarang juga lengkap dengan wisata budaya dan sejarah, wisata belanja dan tentu saja wisata alam :)

Wisata budaya dan sejarah. Karena kota ini menyajikan banyak cagar alam semacam gedung atau bangunan bahkan tempat beribadah yang sangat indah, bernilai seni dan tentu saja punya catatan sejarah.

Gedung Lawang Sewu
Salah satu bangunan peninggalan kolonial Belanda di awal 1900an ini menjadi ikon kota Semarang. Konon disebut demikian, karena gedung ini sekurang-kurangnya memiliki 700 jendela dan ribuan daun pintu. Terletak di tengah kota, tepatnya di salah satu pojok Tugu Muda kota Semarang, Lawang Sewu terkenal dengan kesan mistisnya. Tak heran memang, sesaat setelah kolonial Belanda dikalahkan oleh Jepang, gedung yang awalnya dipergunakan sebagai kawasan perkantoran kereta api, diubah menjadi area tawanan, penindasan bahkan pembantaian sehingga kesan mistis masih tersisa disini.
Untuk masuk ke kawasan wisata ini, wisatawan dikenan harga tiket sebesar Rp.10.000,- per orang dan WAJIB didampingi oleh pemandu dengan biaya Rp.30.000,-, jadi tidak perlu khawatir tersesat atau takut dengan kesan mistis yang ada disini.
Secara umum, area gedung ini memiliki 2 bangunan utama, di bagian depan sedang dalam masa pemugaran sehingga masih tertutup untuk dikunjungi oleh wisatawan. Di gedung bagian belakang adalah yang dibuka untuk umum. Masih dalam tahap pengajuan untuk dilakukan peremajaan bangunan juga. Disini, terdapat beberapa lokasi istimewa yang dapat diabadikan untuk sarana narsis berfoto. Jajaran pintu, jendela yang terbuka lebarn hall kosong di bagian tengah, maupun spot bawah tanah yang terkenal sebagai lokasi 'uji nyali'.
Setelah puas, pengunjung dapat keluar melalui pintu gerbang utama. Di dekat situ, terdapat satu set gerbong kereta api yang juag dapat dijadikan lokasi untuk mengabadikan kunjungan ke Lawang Sewu.

Masjid Agung Jawa Tengah
Berdiri di kawasan seluas 10 hektar, yang konon dapat menampung 13.000 jamaah sehingga sanagt wajar disebut Masjid Agung. Selesai dibangun pada tahun 2004, Masjid ini baru diresmikan oleh Pemerintah setempat pada tahun 2006. Selain selasar yang sangat luas, Masjid ini dilengkapi juga dengan payung elektrik. Sangat menyerupai Masjid Nabawi.Di sisi sebelah kiri Masjid terdapat bangunan yang dilengkapi dengan tower setinggi 19 lantai. Di lantai bagian bawah terdapat beberapa gambar yang menceritakan historis perkembangan Islam di Jawa Tengah. Di lantai 18, terdapat restoran yang menyajikan berbagai macam hidangan. Keistimewaan restoran ini adalah pengunjung dapat menikmati makanan sembari melihat pemandangan berbagai sudut kota Semarang, karena di malam hari lantai 18 dapat berputar. Lantai teratas, yakni lantai 19 merupakan lokasi utama untuk menikmati pemandangan kota Semarang dari atas. Lengkap dengan teropong jarak jauh, menambah keistimewaan pemandangan dari atas sini.

Gereja Blenduk
Terletak di kawasan Kota Lama Semarang, Gereja ini merupakan salah satu ikon khas lainnya. Bentuk kubahnya yang cembung, Gereja yang bernama Gereja Immanuel ini lebih familiar disebut sebagai Gereja Blenduk. Sampai saat ini, berbagai kegiatan keagamaan masih rutin dilaksankan disini.Selain pada kubahnya, keistimewaan lain bangunan ini adalah pada tata interiornya. Sangat etnik, dengan desain ala Eropa dan dilengkapi dengan kursi, meja, tangga dan pernak pernik kuno lainnya, membuat bangunan ini layak untuk dimasukkan pada catatan list tujuan wisata di kota Semarang. Sangat mudah, pengunjung yang ingin mengabadikan diri di lokasi ini cukup menghubungi security penjaga yang juga bertindak sebagai pemandu, dengan biaya yang relatif murah yakni Rp.10.000,- saja.

Klenteng Sam Poo Kong
Didominasi dengan warna merah, bangunan ini dulunya adalah tempat persinggahan Laksamana Cheng Ho. Di lokasi ini terdapat beberapa bangunan yang juga masih digunakan sebagai tempat melangsungkan kegiatan keagamaan. Bangunan yang paling besar lah yang dapat dinikmati secara maksimal oleh pengunjung, karena di bangunan lainnya dikhususkan untuk para pendoa.Dengan dupa dan wewangian khasnya, disini pengunjung juga dapat difoto dengan menggunakan pakaian adat dengan membayar sebesar Rp.75.000,- per orang. Untuk masuk ke kawasan ini, terdapat perbedaan perlakuan biaya masuk untuk wisatawan lokal dan wisatawan asing.

Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong
Tak perlu melancong jauh ke negeri tetangga, sebuta saja Thailand karena di Semarang juga terdapat pagoda yang masih efektif digunakan sebagai tempat ibadah umat beragama. Bentuknya yang megah, didukung dengan pemilihan lokasi yang sanagt strategis di kawasan atas membuat kawasan ini semakin layak untuk dikunjungi.
Dengan tinggi sekitar 45meter dan dibangun 7 tingkat, Pagoda yang nampak sangat kokoh ini memiliki total patung sebanyak 30buah. Antara lain patung Dewi Kwan Im yang tingginya mencapai 5,1 meter, patung Panglima We Do maupun dewa-dewi lainnya yang disembah sesuai dengan doa dan keinginan pendoa. Di bagian kanan dan kiri terdapat 2 gazebo besar yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan ritual keagamaan lainnya. Dengan struktur seperti itu, wajar saja apabila lokasi ini diabadikan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai Pagoda tertinggi di Indonesia.

No comments:

Post a Comment